Cara Kerja Liquid Cooling Pada HP, Benarkah Berbahaya?
Foto: Samsung
LiveNews – Teknologi Liquid Cooling merupakan salah satu sistem yang akhir-akhir ini sering ditemukan pada ponsel gaming atau ponsel yang memiliki high performance.
Sistem ini dipakai untuk mempertahankan suhu pada ponsel tersebut meski dipakai untuk bermain game dalam waktu yang lama. Sebutan untuk Liquid Cooling juga beragam, ada pula sebutan Vapor Chamber (VC) atau Heat Pipe seperti pada laptop.
Lantas, sebenarnya bagaimana sih cara kerja teknologi Liquid Cooling pada ponsel? Ada yang bilang teknologi ini juga berbahaya bagi perangkat, benarkah begitu?
Baca Juga: 5 Tips Membersihkan Debu yang Ada di Speaker iPhone
Fungsi Liquid Cooling
Fungsi Liquid Cooling sendiri sebenarnya tidak untuk membuat ponsel menjadi dingin atau sejuk. Teknologi ini bukan seperti kulkas yang mendinginkan, melainkan berguna untuk meratakan suhu panas pada ponsel agar lebih merata. Liquid Cooling pada ponsel pun berbeda dengan yang ada di PC, komponennya tidak memakai radiator.
Cara Kerja Liquid Cooling
Teknologi Liquid Cooling menjadi cara pemerataan energi panas yang dinilai paling efektif untuk smartphone.
Dalam Liquid Cooling atau Heat Pipe tersebut terdapat pipa yang dapat menghantarkan panas yang berasal dari processor untuk dialihkan ke seluruh badan ponsel. Kemudian dikarenakan bentuk pipa tersebut hanya segaris, maka dibutuhkan juga lapisan yang dapat membantu pipa menyebarkan panas ke seluruh sisi smartphone.
Umumnya sistem Liquid Cooling pada ponsel menerapkan lapisan yang dimulai dari komponen Printed Circuit Board (PCB), lalu Processor, dan kemudian Heat Pipe.
Namun ada juga ponsel gaming yang menerapkan “Sandwich Liquid Cooling System” dimana posisi mainboard ponsel berada di tengah.
Selanjutnya posisi Heat Pipe berada di punggung ponsel dengan dilapisi Copper Alloy Shelter yang meratakan panas.
Kemudian pada sisi yang menghadap ke layar, ditambah Heat Pipe dan Copper Alloy Shelter lagi serta ditutup lapisan Thermal Graphite. Dengan begitu penyebaran panas pada ponsel menjadi lebih rata daripada biasanya.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Laptop yang Tidak Bisa Dicas
Perlu dipahami, suhu processor yang ada dalam ponsel berbeda dengan suhu permukaan. Jadi, ketika ponsel dirasa tidak panas atau adem-adem saja, hal ini bukan berarti berlaku untuk suhu processor. Sebab, suhu processor bisa senilai 70-80 derajat Celsius.
Tidak semua ponsel memiliki sistem pendingin yang baik, dikarenakan teknologi Liquid Cooling System ini lebih efektif jika digunakan untuk ponsel atau smartphone yang sering menggunakan sistem dalam keadaan maksimal. Seperti bermain game berat dalam waktu yang lumayan lama yang mengakibatkan suhu pada ponsel meningkat drastis.
Sedangkan, mayoritas pengguna ponsel merupakan pengguna kasual yang jika memainkan game hanya pada waktu sebentar. Oleh karena itu, sistem ini lebih banyak terdapat pada ponsel yang berfokus untuk mode gaming.
Adapun jika ponsel tak memiliki Liquid Cooling System, atau sebaliknya jika ada namun dirasa kurang dalam menurunkan suhu ponsel, terdapat opsi lain dengan menambahkan Fan Cooling. Benda ini merupakan kipas pendingin yang di rancang untuk dipakai di HP. Oleh karena itu, bentuknya ringkas dan portable untuk dibawa berpergian kemana-mana.
Teknologi Liquid Cooling Berbahaya?
Dalam unggahan video mengenai Liquid Cooling oleh Jagat Review, terpatahkan beberapa asumsi tentang Liquid Cooling yang bisa membahayakan HP, termasuk apakah Liquid Cooling akan bocor.
Meskipun Liquid Cooling untuk HP memang memiliki bagian seperti pipa yang diisi cairan, cairan tersebut bukanlah air dan jika pipa dibuka, cairan akan langsung menguap.
Dengan demikian, kerusakan HP yang diakibatkan oleh Liquid Cooling bisa terjadi jika pipa tersebut bocor. Akan tetapi, risiko tersebut sangat minim untuk terjadi. Sebab, Liquid Cooling sendiri sudah terlindung di dalam smartphone.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)