GIK gelar “Dendang Riang Kemerdekaan” meriahkan HUT ke-78 RI
“Melalui lagu dan narasi, kami ingin mengisahkan sejarah berbangsa dari dulu hingga sekarang dalam berbagai aspek dari kehidupan, agar para penikmat seni yang sore hari ini didominasi oleh generasi muda dapat semakin mencintai dan mengenal sejarah Indonesia lebih dalam,” ucap Garin di Jakarta, Sabtu.
Pertunjukan Dendang Riang Kemerdekaan mengajak penonton mengenang sejarah Indonesia melalui lagu-lagu seperti “Serumpun Padi”, “Marilah Kemari”, “Rasa Sayange”, “Nyiur Hijau”, hingga “Bersuka Ria”.
Baca juga: Mitra Seni Indonesia berpartisipasi pada pergelaran angklung terbesar
Pertunjukan yang berlangsung sekitar 60 menit tersebut menggambarkan perkembangan era dulu hingga sekarang, dari sisi romantisme, patriotisme, maupun sahut-sahutan dalam bentuk pantun hingga rayuan dari jenis musik yang familier pada periode masa tertentu.
Melalui narasi, lagu, dan tarian, pertunjukan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan pendidikan kewarganegaraan serta menggugah semangat patriotisme dan cinta terhadap sejarah bangsa kepada penonton, terutama generasi muda. Para pengunjung turut disuguhi penampilan menawan berkat iringan musik dari berbagai alat seperti akordeon, biola, contrabass, dan drum akustik yang menambah keindahan pertunjukan.
“Selain menghibur, kami harap pertunjukan ini dapat menambah wawasan para penikmat seni,” kata Garin.
Opera Stamboel merupakan kelompok seni asal Yogyakarta yang terbentuk pada 2022 atas inisiasi Garin Nugroho dan Seniman Ong Hari Wahyu. Kelompok itu menghadirkan pertunjukan unik yang memadukan elemen musik, sastra, dan teater.
Mereka memiliki karakteristik khas dalam bentuk vokal, nyanyian, dan obrolan komedi yang menghibur.
Melalui pertunjukan “Dendang Riang Kemerdekaan”, Opera Stamboel bertujuan menggambarkan perkembangan sejarah bangsa Indonesia dari era dulu hingga saat ini, mengeksplorasi tema-tema seperti romantisme, patriotisme, dan nilai-nilai budaya.
Baca juga: Pagelaran Sabang Merauke digelar lagi tahun ini, libatkan 300 seniman
Baca juga: Garin Nugroho: Film Indonesia kian beragam
Baca juga: Pertunjukan Bali Agung: Keajaiban Budaya Bali yang Memukau di Bali Safari
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas