Nicholas Saputra dan Putri Marino cerita pengalaman syuting film TAOL
Nicholas Saputra mengaku banyak pengalaman yang pertama kali ia lakukan selama proses syuting film TAOL meski dirinya telah cukup banyak membintangi sejumlah judul film.
“Sebenarnya di film ini banyak yang pertama kali, kerja sama dengan Sutradara Mas Teddy, main sama Putri untuk peran utama juga pertama kali. Saya yakin juga banyak yang begitu,” kata Nicholas konferensi pers film TAOL di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Nicholas Saputra dan Putri Marino jalin kisah romansa di New York
Baca juga: Nicholas Saputra tak ragukan kepedulian anak muda di isu keberlanjutan
Nicholas juga merasa terhormat telah diajak terlibat untuk menjadi pemeran utama dalam film TAOL, di mana para pemeran dan orang-orang dibalik layar menurutnya adalah orang-orang hebat di bidangnya.
Ia mengatakan, semua orang yang terlibat dalam film memiliki energi positif serta totalitas untuk membuat sebuah karya film terbaik.
Nicholas yang juga memiliki latar belakang pendidikan arsitektur mengatakan, perannya sebagai River di film TAOL tetap mengacu pada karakterisasi yang ada di skenario dan juga karakter di dunia ceritanya.
River adalah tokoh yang kompleks karena melewati pengalaman emosi yang besar di dalam hidupnya.
Lewat skenario yang menghidupkan kisahnya, ia merasa sangat terbantu oleh arahan Teddy Soeriaatmadja untuk bisa menghidupkan River di depan layar.
Kemudian, ia juga memuji Putri Marino sebagai aktris berbakat dengan kualitas akting dan etos kerjanya yang baik sehingga banyak membantunya untuk memerankan River.
“Sama-sama nyambung karena kita ingin memberikan sesuatu yang bagus. Ingin bekerja sama dan mudah-mudahan terasa di film ini,” ujarnya.
Sementara itu, Putri Marino yang memerankan tokoh Raia menyampaikan bahwa dirinya antusias ketika diminta untuk menjadi salah satu tokoh utama dalam film TAOL yang merupakan adaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa.
Putri mengaku bahwa dirinya juga membaca buku The Architecture of Love The Architecture of Love sebelumnya.
“Aku bahagia sekali punya support system yang luar biasa di lokasi. Semua pemeran yang bergabung, mungkin itu yang membuat energi aku terpakai dengan baik,” kata Putri.
Putri juga merasa puas dan senang karena film TAOL memberikan perasaan yang menghangatkan setelah menontonnya.
“Melihat dua karakter manusia ini, Raia dan River bisa tumbuh dan menjadi nyata di layar lebar, membuat saya deg-degan tapi sekaligus haru. Film TAOL akan memberikan kehangatan untuk siapapun yang menontonnya,” ujarnya.
Sementara itu, penulis Ika Natassa yang terlibat sejak awal pengembangan cerita hingga akhir produksi mengatakan tidak sabar ingin memperlihatkan film TAOL untuk penonton Indonesia.
Menurut dia, film yang diadaptasi dari buku karyanya benar-benar melampaui ekspektasinya.
“Selesai diaduk-aduk selama mengikuti jalinan ceritanya, timbul rasa hangat dan rindu di hati untuk cepat-cepat menonton lagi. Ibarat jatuh cinta, film ini bikin kangen dan candu,” kata Ika Natassa.
Film The Architecture of Love (TAOL) dibintangi oleh Nicholas Saputra, Putri Marino, Jerome Kurnia, Jihane Almira, Omar Daniel, Refal Hady, Agla Artalidia, Arifin Putra, Lydia Kandou, Willem Bevers, Jeremie J Tobing, dan Imelda Therinne.
Film TAOL merupakan universe dari “Critical Eleven”, film adaptasi dari novel best seller Ika Natassa yang juga diproduksi Starvision bersama Legacy Pictures dari produser Chand Parwez Servia.
TAOL akan menghibur penonton mulai 30 April 2024 di seluruh bioskop Indonesia.
Baca juga: Tren peran perempuan dalam industri perfilman menurut Putri Marino
Baca juga: Putri Marino bawa pulang lagi piala FFI
Baca juga: Pengalaman pertama Putri Marino main film aksi di “The Big 4”
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Zita Meirina
Copyright © LiveNews 2024