Pj Gubernur DKI Sebut Polusi Udara Harus Diatasi Bersama-sama
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan upaya mengatasi polusi udara harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak. Heru menyebut tak bisa jika hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI sendiri.
“Konsep mengatasi polusi itu harus bersama-sama DKI dan mitra kota di Jakarta. DKI Jakarta saja ya enggak kuat juga. DKI sekuat apa pun ya polusi itu tetap ada kalau tidak (bekerja) bersama-sama,” ujar Heru di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Kamis (10/8).
Ia enggan mengatakan bahwa polusi tersebut disebabkan kualitas udara yang masuk dari wilayah sekitar Jakarta. Namun, ia mengajak pemerintah pusat untuk ikut mengatasinya.
“Nah ini juga harus bersama-sama dengan pemerintah pusat untuk ambil kebijakan mengatasi polusi udara di Jabodetabek,” katanya.
Heru mengatakan bahwa DKI Jakarta sudah berupaya mengatasi polusi udara. Di antaranya dengan terus menambah ruang terbuka hijau setiap tiga bulan.
Selain itu, kata Heru, DKI Jakarta juga menggunakan bus listrik, kendaraan listrik untuk petugas bermotor. Ia pun mengimbau masyarakat agar menggunakan moda transportasi umum seperti MRT dan LRT.
“Kalau dihitung kan 50 persen penyumbang polusi dari transportasi, ya kita sama-sama. Saya enggak bilang dari Jabodetabek polusinya,” ujarnya.
Dalam kesemoatan terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati menduga polusi atau kualitas udara yang buruk menjadi salah satu penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Salah satu penyebabnya karena udara bisa saja,” ujar Ani.
Sejauh ini, kata dia, Dinkes DKI Jakarta belum mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker. Ia mengatakan pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup akan memberi penjelasan dalam konferensi pers, Jumat (11/8).
“Diimbau pakai masker? Besok saja ya (dijelaskan), sejauh ini belum,” ucapnya.
Terkait ISPA, Ani mengatakan pihaknya sedang mengamati dan mendata jumlah kasus yang terjadi di DKI Jakarta.
(psr/fra)