Tekno

Menkominfo Lantik Hokky Situngkir sebagai Dirjen Aptika Baru

Foto: ANTARANews

LiveNews – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, telah melantik Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) yang baru, menggantikan Semuel Abrijani Pangerapan. Hokky Situngkir dipilih untuk mengisi posisi tersebut.

Pelantikan Hokky Situngkir sebagai Dirjen Aptika cukup mengejutkan banyak pihak, karena biasanya proses pengangkatan Dirjen melalui lelang jabatan dan pelantikan dilakukan secara terbuka. Menkominfo Budi Arie menjelaskan alasan pemilihan Hokky saat ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (19/7/2024).

“Urgensi, keperluan untuk me-recovery semua, mendesak sesuai undang-undang berlaku,” ujar Budi.

Budi menambahkan bahwa Hokky Situngkir dipilih karena memiliki latar belakang yang sesuai, yaitu di bidang Elektro dari ITB.

Baca juga: Menkominfo Budi Arie Sidak ke Data Center Temporer PDNS 2 di Tangsel, Ini Hasilnya

Sebelumnya, peliputan acara ini sempat mengalami hambatan. Wartawan dari detikINET, CNBC Indonesia, dan Investors Trust dihalangi oleh satuan pengamanan saat hendak keluar dari Press Room Kominfo.

Semuel A. Pangerapan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen Aptika pada awal Juli 2024. Pengunduran diri ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral atas kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 oleh Brain Chiper.

Sebagai Dirjen Aptika, Semuel merasa bertanggung jawab dalam penyelesaian kasus peretasan tersebut. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

“Kejadian ini, bagaimanapun juga, secara teknis adalah tanggung jawab saya sebagai dirjen pengampu secara teknis, jadi saya mengambil tanggung jawab ini dan saya menyatakan harusnya selesai di saya. Ini masalah yang harusnya saya tangani dengan baik, itu adalah alasan,” ujar Semuel.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Baca Juga:   Pengguna Instagram Kini Bisa Tambahkan Backsound hingga 20 Lagu dalam 1 Video Reels

Related Articles

Back to top button