Bisnis

Profil dan Biodata Dato Sri Tahir, Orang Terkaya Punya Rp 68,8 T Suapi Ibu Minta Izin Bangun Rumah Sakit di IKN

LiveNews – Dato Sri Tahir menjadi perbincangan warganet karena kedapatan memuliakan ibunya sebelum memulai pembangunan rumah sakit di IKN (Ibu Kota Negara) di Kalimantan. Profil dan biodata Dato Sri Tahir pun langsung menjadi sorotan.

Dalam sebuah video yang beredar di internet, Dato tampak menyuapi ibunya dan pamit, meminta doa restu untuk membangun rumah sakit terbaik di Kalimantan. Hal ini memicu warganet yang belum mengenalnya ingin tahu lebih banyak tentang profil dan biodata Dato Sri Tahir 

Dato Sri Tahir diketahui sebagai konglomerat Indonesia, pendiri Mayapada Grup dan masuk ke dalam jajaran 10 orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai 4,4 miliar USD atau Rp 68,8 triliun.

Untuk pembangunan rumah sakit sekaligus asrama untuk pekerja rumah sakit di Kalimantan, Dato Sri Tahir mengalirkan dana sampai Rp 500 miliar. Lantas, bagaimana dengan latar belakangnya?

Baca Juga:Bikin Nangis, Momen Konglomerat Dato Sri Tahir Suapi dan Minta Restu Ibu Bangun RS di IKN

Lata belakang Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir lahir tahun 1952 di Surabaya pada tanggal 26 Maret. Pria yang terkenal sebagai pendiri Mayapada Group ini aktif sebagai investor dan pengusaha di bidang perbankan, TV berbayar, media cetak, properti, dan juga rumah sakit. 

Dato Sri Tahir terkenal sebagai sosok yang dermawan dan tidak segan menyumbangkan uang atas nama kemanusiaan. Pemilik rumah sakit Mayapada ini pernah melakukan gerakan sosial berupa mengadakan air bersih, seragam, serta buku-buku sekolah untuk anak-anak korban banjir di Jakarta.

Ia melakukan itu bersama dua sahabatnya, Alim Markus dari Maspion dan Mochtar Riady dari Lippo Group. Tak hanya itu, yang mengejutkan dunia ialah sumbangan untuk The Global Fund bermitra dengan Bill and Melinda Gates Foundation, sebesar 75 juta dolar. 

Baca Juga:   Jangan Kaget Isi Bensin Rp 50.000 Cuma Sedikit, Harga BBM Pertamax Naik Lagi
Pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir. [Lifepal]

Perjalanan Bisnis Dato Sri Tahir

Baca Juga:Bikin Nangis, Kata-kata Konglomerat Dato Sri Tahir Suapi Ibu Sambil Pamit Mau ke IKN

Perjalanan bisnisnya dimulai dari bisnis garmen. Ia dapat membaca zaman sehingga mengembangkan bisnisnya ke perbankan dan kesehatan.

Pada tahun 1986, Tahir memulai Mayapada Group yang bergerak di bidang dealer mobil, garmen, perbankan, dan juga kesehatan. Kemudian perkembangan bisnisnya melesat pesat di tahun 1990, dengan bisnis perbankannya, sehingga dia pun meninggalkan bisnis garmennya. 

Grup Mayapada bahkan dapat bertahan selama masa krisis moneter tahun 1998. Itu karena Grup Mayapada tidak mengambil terlalu banyak kredit dari bank asing. Karena itulah keuangannya tetap selamat sehingga melaju pesat sampai saat ini.

Selama tiga dekade terakhir ia telah membangun Mayapada Group, sebuah konsorsium bisnis di bidang perbankan, asuransi, perawatan kesehatan, ritel, pengembangan real estat dan media.

Tahir percaya bahwa bisnis harus memiliki kepemimpinan yang kuat, visi jangka panjang, dan penekanan pada stabilitas dan keberlanjutan.

Bank Mayapada adalah perusahaan publik dengan pemegang saham yang terdiri dari investor dari Amerika Serikat dan Singapura, dan memiliki hampir dua ratus cabang di seluruh Indonesia.

Tahir terdata sebagai salah satu dari 50 Warga Tionghoa Perantauan Paling Sukses di Arsip Nasional Republik Tiongkok, dan dianugerahi Penghargaan Ernst & Young Entrepreneur of the Year pada tahun 2011. Dia secara teratur terdaftar sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia oleh berbagai publikasi termasuk Forbes.

Tahir memegang banyak posisi, seperti Penasihat Senior di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ketua Asosiasi Masyarakat dan Pengusaha Tionghoa Indonesia (PERMIT), dan Ketua Kamar Dagang di Komite Tionghoa (KIKT). Dia juga orang Asia pertama yang duduk di dewan pengawas di University of California, Berkeley.

Baca Juga:   Cegah Tarif Listrik Naik, Anggota Komisi VII DPR Pastikan Power Wheeling Tidak Masuk RUU

Sebagai seorang olahragawan yang rajin, Tahir juga Ketua Dewan Eksekutif Persatuan Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI) dan Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA), dan merupakan pemegang sabuk hitam karate.

Gelar Dato Sri

Tahir dianugerahi gelar kehormatan “Dato’ Sri” dari Sultan Pahang Malaysia atas berbagai kontribusinya kepada masyarakat Malaysia. Dia juga diakui oleh Menteri Singapura Lee Kuan Yew atas kontribusinya yang luas terhadap bidang pendidikan di negara tersebut.

Demikian itu profil dan biodata Dato Sri Tohir yang minta izin sambil suapi ibunya untuk membangun rumah sakit di IKN.

Kontributor : Mutaya Saroh

Related Articles

Back to top button