Tekno

Sederet Produk Teknologi Israel yang Ramai-ramai Diboikot di Seluruh Dunia

Foto: Middle East Monitor

LiveNews – Perang antara Israel dan
Palestina yang berlangsung selama lebih dari sebulan telah menimbulkan kecaman
dari berbagai pihak di seluruh dunia. Sebagai bentuk protes, masyarakat global
pun beramai-ramai melakukan boikot terhadap produk asal Israel, termasuk
produk-produk teknologi.

Boikot produk-produk teknologi
Israel ini didorong oleh gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS).
Gerakan ini bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar
memberikan hak setara kepada Palestina.

Daftar 8 Produk Teknologi Israel yang Ramai-ramai Diboikot di Seluruh Dunia

Berikut adalah beberapa produk
teknologi Israel yang menjadi target boikot BDS:

  • HP
    HP diklaim menyediakan layanan
    dan teknologi kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan ilegal
    Israel dan pengepungan Gaza. Selain itu, HP juga menyediakan Itanium servers
    eksklusif kepada Otoritas Penduduk dan Imigrasi Israel untuk sistem Aviv
    mereka.
  • Siemens
    Siemens diklaim terlibat dalam
    usaha pembangunan EuroAsia Interconnector di permukiman ilegal Israel di Tepi
    Barat. EuroAsia Interconnector ini rencananya akan menghubungkan jaringan
    listrik Israel dengan Eropa. Dilaporkan, pemukiman ilegal di tanah Palestina
    akan dicuri untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan listrik antara Israel
    dan Uni Eropa yang dihasilkan dari gas fosil.
  • Waze
    Waze adalah layanan peta digital
    yang banyak digunakan oleh pengguna global. Aplikasi ini menggunakan data real
    time dari pengguna, lalu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur seperti
    kecelakaan maupun macet.Waze didirikan oleh Uri Levine,
    Ehud Shabtai dan Amir Shinar pada 2008. Sekitar 2013, perusahaan dibeli oleh
    Google dengan harga US$1,1 miliar.
  • Tailor Brands
    Tailor Brands adalah startup
    teknologi pemasaran yang memanfaatkan teknologi AI. Selain itu, Tailor Brands
    juga menyediakan logo dan web yang dipersonalisasi serta untuk membentuk LLC.Perusahaan ini didirikan oleh
    Nadav Shatz, Tom Lahat, dan Yali Saar. Startup tersebut telah mengamankan
    pendanaan mencapai US$70,6 juta dari investor seperti GoDaddy dan Pitango VC.
  • Helios
    Helios adalah startup yang dapat
    memecahkan masalah, memahami dan menguji seluruh layanan serta aplikasi.
    Perusahaan ini didirikan oleh Eli Cohen dan Ran Nozik.Helios telah meraih pendanaan
    sebesar US$5 juta. Beberapa investornya termasuk Entree Capital dan Amiti
    Ventures.
  • Firebolt
    Firebolt adalah startup yang
    mengembangkan data cloud untuk pengguna dapat menyederhanakan akses pada
    wawasan serta kemampuan analisanya. Selain itu, pengguna dapat menganalisa
    sub-second dan memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dioptimalkan. Firebolt didirikan oleh Ariel
    Yaroshevich, Eldad Farkash, dan Saar Bitner. Sejauh ini, Firebolt telah
    mendapatkan pendanaan US$26 juta dan Alkeon Capital jadi salah satu
    investornya.
  • Elbit System
    Elbit System adalah perusahaan
    teknologi senjata terbesar di Israel. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam
    senjata, termasuk drone pembunuh, sistem pengawasan, dan pos pemeriksaan. Gerakan BDS tidak secara langsung
    memboikot Elbit System. Namun, BDS mendorong agar pemerintah, swasta, dan modal
    ventura menghentikan investasinya di perusahaan ini. BDS menilai bahwa Elbit System
    berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina.
    Perusahaan ini telah melakukan pengujian lapangan pada warga Palestina, dan
    produknya digunakan untuk mengawasi dan mengontrol warga Palestina di wilayah
    pendudukan.

    Boikot terhadap Elbit System
    merupakan salah satu bentuk protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
    dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Boikot ini diharapkan dapat
    memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan pelanggaran hak asasi
    manusia dan memberikan hak setara kepada warga Palestina.

  • Jolt
    Jolt adalah startup ed-tech yang
    menyediakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
    Perusahaan ini didirikan oleh Lior Frenkel, Nadav Leshem, Nitzan Cohen Arazi,
    dan Roei Deutsch. Jolt telah mendapatkan pendanaan
    US$23,3 juta, dari investor termasuk Balderton Capital, Octopus Ventures,
    UpWest, serta Hillsven Capital.
Baca Juga:   Israel Gunakan Teknologi Internet Starlink Saat Perang untuk Keadaan Darurat

 

Dampak Boikot Terhadap
Perekonomian Israel

Boikot produk-produk teknologi
Israel tentu memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Israel.
Menurut laporan BDS, boikot ini telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar
US$3,8 miliar bagi Israel pada tahun 2023.

Kerugian ini di antaranya berasal
dari penurunan ekspor, hilangnya investasi, dan berkurangnya pariwisata. Selain
itu, boikot ini juga telah menyebabkan penurunan moral dan kepercayaan diri
masyarakat Israel.

Baca juga: Viral di TikTok: Iron Dome Israel Error, Ulah Hacker Indonesia?

Kesimpulan

Boikot produk-produk teknologi
Israel merupakan gerakan yang semakin populer di dunia. Gerakan ini menunjukkan
bahwa masyarakat internasional semakin peduli dengan konflik Israel-Palestina
dan ingin memberikan tekanan kepada Israel untuk memberikan hak setara kepada
Palestina.

Meskipun boikot ini memiliki
dampak yang signifikan terhadap perekonomian Israel, namun perlu diingat bahwa
boikot ini bukanlah solusi satu-satunya untuk menyelesaikan konflik
Israel-Palestina. Solusi yang lebih permanen haruslah dicapai melalui dialog dan
negosiasi yang adil.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(tqhf)

Related Articles

Back to top button