Tekno

Berawal dari YouTube, Ifandi Khainur Sukses Dirikan Startup Pendidikan Satu Persen

Foto: Satu Persen

LiveNews – Satu Persen merupakan startup di bidang pendidikan yang fokusnya mengajarkan tentang pengetahuan dan kemampuan penting dalam hidup yang belum diajarkan di sekolah maupun masyarakat luas. Tujuan besar Satu Persen yakni menginginkan semua orang berdaya dengan memiliki identity-aware, active problem solver, dan growth mindset. Satu Persen didirikan oleh mahasiswa lulusan Universitas Indonesia, Ifandi Khainur Rahim, bersama rekannya, Rizky Andriawan.

Awal mulanya, Satu Persen dimulai dari channel YouTube pribadi milik Ifandi atau yang biasa dipanggil Evan. Adapun konten yang sering dibagikan dalam channel YouTube-nya yakni seputar pendidikan, filsafat, self development, dan kesehatan mental. Pada pertengahan tahun 2019, bersama rekannya, Evan mulai serius mengembangkan Satu Persen lebih dari channel YouTube, yakni menjadikannya sebagai startup. Berangkat dari keresahan yang sama, yaitu permasalahan kesehatan mental dan pengembangan diri di Indonesia, keduanya mengawali Satu Persen sebagai startup dengan perjalanan yang panjang.

Foto: Satu Persen

Baca juga: Suwandi Soh, Kembangkan Mekari demi Kesejahteraan Bisnis Berbasis Cloud 

Dikutip dari Kumparan, Evan memiliki passion dan keterampilan dalam bidang menulis dan membuat video. Ia juga pernah bekerja di salah satu startup pendidikan di Indonesia pada posisi Product Manager dan Content Writer Video Producer. Meskipun telah memiliki pengalaman, salah satu tantangan yang dihadapi Evan saat mengembangkan Satu Persen yaitu ia harus belajar menguasi berbagai teknis mengenai pembuatan video dan YouTube itu sendiri.

Berawal dari ruangan kecil berukuran 2×2, Evan bersama rekannya mulai memproduksi berbagai video untuk channel YouTube Satu Persen. Tak disangka, banyak respon positif yang diterima Satu Persen dari masyarakat mengenai video edukasinya yang membahas seputar kesehatan mental dan self-development. Satu Persen kemudian semakin berkembang dengan jumlah subscriber YouTube yang semakin bertambah, hingga melebarkan sayapnya ke berbagai platform lain, seperti website, Facebook, X, Instagram dan LinkedIn.

Baca Juga:   Apple Kembangkan iPhone Tanpa Colokan

Pada tahun 2021, Evan masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada kategori Social Impact atas kontribusinya dalam berbagi konten pendidikan melalui Satu Persen. 

Baca
Berita dan Artikel yang lain di 
Google News.

(sza)

Related Articles

Back to top button