Tekno

Teknologi Buatan Korsel Ini Jadi Andalan STY untuk Pantau Performa Timnas Indonesia

Foto : CNN Indonesia

LiveNewsKemajuan teknologi turut memainkan
peranan penting d
alam kesuksesan Timnas Indonesia saat
ini.
Teknologi telah
diterapkan di berbagai aspek untuk memberi kemudahan bagi para pemain timnas, seperti
penggunaan rompi EPTS yang bertujuan untuk melacak serta memantau performa
pemain dengan praktis.

Rompi EPTS (Electronic Performance and
Tracking Systems) merupakan sebuah teknologi berupa sistem pelacakan kinerja
elektronik yang berbasis kamera yang dapat mengumpulkan data-data terkait
pemain di lapangan. Teknologi yang ditujukan untuk pesepakbola ini telah
dilengkapi dengan GPS untuk mengukur jarak lari atlet, akselerasi,
keseimbangan, beban, parameter fisiologis, dan detak jantung. Melalui data
tersebut, pelatih dapat menganalisis di bidang mana pemain banyak bergerak dengan
pergerakan tanpa bola maupun dengan bola.

Rompi EPTS merupakan teknologi buatan
perusahaan sains di bidang sepak bola asal Korea Selatan yang bernama Fitogether. Rompi ini telah hadir sejak
beberapa tahun lalu dan digunakan oleh para pemain Timnas Indonesia sebagai
pakaian tambahan berwarna hitam dan bertuliskan Fitogether pada bagian depan maupun belakang rompi. Shin Tae-yong telah menerapkan penggunaan rompi ini di semua kelompok umur Timnas Indonesia yang dipimpinnya

Teknologi milik Fitogether ini dianggap mampu dalam mengevaluasi fisik para pemain Timnas Indonesia secara individu. Fitogether menjadi perusahaan teknologi yang telah diakui oleh FIFA
sejak 2019 lalu dan mendapat peringkat tertinggi dalam Program Kualitas FIFA
untuk sistem pelacakan kinerja elektronik terakhir.

Baca juga: China Ciptakan Baterai yang Bisa Diiisi Ulang dalam Tubuh Manusia

Fitogether telah sukses menjalin kemitraan
dengan lebih dari 250 tim sepak bola di 40 negara. Perusahaan tersebut juga
diketahui telah bekerja sama dengan PT Liga baru Indonesia (LIB) sejak 2021 lalu. Melalui kerja sama tersebut, di tahun 2023 setidaknya sebanyak 20 klub bola Indonesia telah menggunakan rompit tersebut, termasuk Persija, Persis, Dewa United, dll.

Baca Juga:   Perbedaan Cari Informasi: Gen Z Lebih Pilih TikTok Dibanding YouTube

Lebih dari itu, Fitogether juga telah
berhasil bermitra dengan Thompson Rivers University, sebuah universitas di
Kanada. Kemitraan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pemain klub sepak bola
pria Wolfpack.  Pelatih kepala sepakbola
pria WolfPack, John Antulov, mengatakan bahwa kemitraan tersebut menjadi yang
pertama kalinya untuk bidang olahraga universitas di negara tersebut.

Teknologi canggih tersebut juga telah
digunakan oleh Timnas Korea Selatan pada ajang Piala Dunia tahun 2018 lalu yang
pada saat itu dilatih oleh Shin Tae-yong.

Baca juga berita dan artikel yang lain di Google News

(ftn)

Related Articles

Back to top button